Ku terus menulis.... Membiarkan semua asa dan pikiranku terbang bersama emosi dan jiwa ini.
 


Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana ?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan meumpahkannya ?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya



Links

+ Nofriza's Blogger
+ Muslim Blogger Indonesia
+ Constantio Community
+ Nindiyasari's Personal Website

SPONSOR









Powered by Blogger

   
18 December 2006

Untuk 10 Tahun Rasa Cintaku...

10 tahun waktu yang panjang untuk sebuah cinta tak berbalas, 10 tahun adalah waktu yang tak pernah buatku lelah untuk menyayangimu dan 10 tahun adalah waktu dimana aku tak akan pernah bisa melupakanmu.
Angka 10 merupakan angka sempurna dan aku menyempurnakannya dengan menanggalkan semua cinta itu di dalam box kenanganku, apakah ini awal dari sebuah perjalanan cintaku yang baru ataukah hanya sebuah keinginan sesaat? Aku tak bisa menjawabnya, walaupun aku masih menginginkan figura wajahmu tetap di hatiku, selamanya.
Tetapi tahun 1996 merupakan tahun yang tak akan pernah kulupakan, tahun dimana aku mengenalmu pertama kali, merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama, dan kamulah yang mengajarkan aku caranya mencintai pertama kali, walaupun hatimu pun tertutup untukku, dari 10 tahun lalu, dari saat aku mengungkapkan rasaku, hingga saat ini, dan selamanya.

Dan aku masih mengingat bisuku ketika kau tanyakan mengapa aku mencintaimu, dan ketololanku untuk mencintaimu adalah sebuah kebiasaan yang membuatku merasa utuh, setiap didirimu walau tak pernah aku melihatmu lagi, aku tetap bisa menyayangimu dengan utuh.
Apakah kini saatnya aku lelah untuk setia mencintaimu? dan adakah salah jika aku menutup buku sakral ini?, taukah kau buku ini penuh dengan uraian tangisku mengenangmu, mimpi-mimpiku yang hanya indah untuk segumpal asa yang tak bisa kugenggam.
Adakah aku kini harus mendengarkan mereka?, berhenti mencintaimu dan mencari cinta sejatiku?, ataukah aku harus berpeluh dalam tangisku sendiri, uraian khayal hampa dalam setiap detik kehidupanku.
Sudah 10 kali aku mencari penggantimu, dan aku hanya membuat rangkaian kecewa pada mereka, dan aku lelah untuk berkelana, adakah disana aku menemukanmu kembali ataukah Tuhan berbaik hati mengirimku pengganti dirimu.

Aku akan menanti walau untuk selamanya, aku akan setia untuk menunggu cinta sejatiku, untuk pangeran penunggang kuda putihku yang kucari.
Dan untuk 10 tahun cintaku padamu, aku lengkapkan rasa ini dengan menutupnya selamanya, dan rasa sayang itu masih ada walaupun cinta itu kinipun mulai kujauhkan dari otak kecilku yang tak pernah berhenti memikirkanmu, mengulang dan mengurai detik demi detik kenangan bersamamu, jalan cerita hidupmu yang kulihat dengan sejuta cinta hanya untukmu.
Aku pun mengurainya dalam lirik lagu yang pernah ku urai untuk sebuah lelah yang kini muncul dan menyadarkanku bahwa kaupun "BUKAN UNTUKKU"

Dan Kaupun akan menjadi kenangan terindah untukku, karena sejak pertama aku bertemu denganmu, aku menyadari bahwa cinta pada pandangan pertama itu nyata, cinta itu memang indah, dan cinta itu dapat membuatku mendapatkan berjuta rasa yang tak akan kulupakan, dan "KAU TAK AKAN TERGANTI"

 
Oleh : constantio ketika 7:27 AM | 0 Komentar

Adakah yang lebih baik?

Liku hidupku masih berkemelut
Bersama hempasan badai yang beriring
Entah, kenapa kau harus datang kembali
Membawa cinta yang seharusnya hilang

Aku termangu menatapmu
Matamu nanar membawa tatapan sama
Ribuan uraian kasih masih terhampar luas
Tapi redupku semakin gelap
Diantara cinta dan persahabatan kita

Jika kau kembali saat ini
Aku tak bisa rangkaikan kata cinta
tak kuasa memintal harap untuk kasih buta
Yang tersisa hanya sebuah persahabatan,
Seperti dulu... mungkin sedikit dengan kadar yang kurang

Tanyaku pada dunia
dan lirikku padamu saat hempasan gelombang itu menyela
Adakah yang lebih baik?
Adakah jawaban yang lebih pantas?

Jika aku memelukmu kala kau pulang
Aku memelukmu dengan kehangatan seorang teman
Aku menatapmu dengan ketulusan seorang sahabat
Dan sayang....
Aku hanya menyayangimu tak lebih dari itu
Tak bisa seperti yang kau mau...

 
Oleh : constantio ketika 7:26 AM | 0 Komentar

Aku mencintaimu... Sahabat (III)

Aku dihujami rindu tak terkira
sakit sekali di dada ini
serasa aku ingin mengakhiri hidupku
jika tiada kau disini

Aku rindu setiap tawamu
Kecupan bibirmu di keningku
dan sentuhanmu diseluruh hidupku
biarkan jejakmu menghiasi tubuh yang menginginkanmu

Aku menatapmu dari kejauhan
mencoba merekam suaramu yang membuatku bergairah
melirik setiap gerak tubuhmu
yang membuatku ingin mendekapmu... selamanya

Setiap didirimu membuatku menggilaimu
memujamu hingga tak ada kata yang tersisa
tetapi semuanya itu tiada akan terulang
atau lebih manis dari pertama
dan itu hanyalah pertama dan yang terakhir

Ketika jampun berhenti
kau membuat aku pergi ke nirwana terindah
ketika otakku tak berfungsi
kau membuat aku tersanjung
ketika kau bisikkan kata cinta

Hari itu hari pengakuan kita
dan hari itu hari terakhir kita bersama
kini hanya kesombongan kita yang tertinggal
malu menyatakan kepada dunia
bahwa kita saling JATUH CINTA

 
Oleh : constantio ketika 7:21 AM | 0 Komentar
   

Puisi Sebelumnya

Arsip
 
Copyright by Constantio @2005, All Right Reserved.