|
|
|
|
01 February 2007
|
Lelah
Tangisku dalam gemertak detik jam bergemuruh di telinga berdentang di sela hati yang terkapar sulitku bernafas dalam luapan kesedihan
Tatapku kosong menerawang langit merasakan dinginnya tempatku bersandar lelahku dalam bernafas lelahku berjuang di bumi
Kilatan kisah hidup berebut menyeruak otakku terasa penuh dan ingin meledak
debur ombak membawaku dalam angan berhenti menyalahi takdirku berhenti berbicara pada laut biarkan kebisuan menjadi kedamaian
Lelah Tuhan... diantara gerik jalan ini adakah kau tau aku teringsut, terseok? dan lelah ini semakin membuatku pasrah?
Entah... karena darah ini tak ingin berhenti atau karena egoku telah musnah diterjang sepinya malam?
Bunyi letusan itu masih terdengar keras Teriakan itu serasa akan menyudahi episode hidupnya Tapi saat aku mencoba meraba harapan Dia menghadiahkan aku hadiah terindah sebuah peluru di dada ini
Aku hanya bisa merangkulnya di detik penghabisan lakonnya Dan satu lakon lagi akan lenyap di bumi membawa kisah berdarah ini ke dalam terjangan dinginnya malam hanya bisa mencoba menerawang Takdir Tuhan
|
|
Oleh : constantio ketika 7:38 PM
| |
|
|
Puisi Sebelumnya
|
|
|
|
|
Puisinya Bagus...
salam kenal dari sahabat baru
kalo sempat mampir yah
Post a Comment
<< Home