Ku terus menulis.... Membiarkan semua asa dan pikiranku terbang bersama emosi dan jiwa ini.
 


Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana ?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan meumpahkannya ?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya



Links

+ Nofriza's Blogger
+ Muslim Blogger Indonesia
+ Constantio Community
+ Nindiyasari's Personal Website

SPONSOR









Powered by Blogger

   
27 November 2006

Menembus Angkara...

Terbaringku dalam perabuan
Siapa kira ini akan berakhir
Dalam seperempat abad hidupku
Dipertengahan Ramadhan

Derap kaki ini tak lagi bisa terdengar
Sayup suaraku tiada akan ada lagi
Seduku pada dunia tiada akan pernah ada lagi
Dan Angkaraku pada negeri ini tiada pernah mencuat lagi

Seperempat abad dalam permainan bumi
dalam planet bundar penuh tanda tanya
dan apakah aku sudah bisa berguna untuk sebaret bendera negeri?
atau aku terlalu sering membuat kering kerongkonganku dengan menghujat negeri...?
menampakkan angkaraku?

Tuhan merangkulku dalam sebuah hikmah terindah
Masih banyak misi diotakku
Masih banyak ambisi menggila dalam kantong perutku yang ingin muntah
mencaci petinggi negeri ini... mungkin... lebih parah

Mungkin Tuhan menarikku dan menyadarkanku
Aku harus pulang
Menembus Angkara...
Kepangkuan-Nya yang Abadi
Di Ramadhan ini... Ramadhan terakhirku....
Tanpa usaha perencanaan yang akan terlaksana

 
Oleh : constantio ketika 2:06 AM
0 Komentar:

Post a Comment

<< Home

   

Puisi Sebelumnya


 
Copyright by Constantio @2005, All Right Reserved.