Ku terus menulis.... Membiarkan semua asa dan pikiranku terbang bersama emosi dan jiwa ini.
 


Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana ?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan meumpahkannya ?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya



Links

+ Nofriza's Blogger
+ Muslim Blogger Indonesia
+ Constantio Community
+ Nindiyasari's Personal Website

SPONSOR









Powered by Blogger

   
01 February 2007

Kau datang pada mimpiku lagi, kenapa?

Bukankah waktu telah jauh ke depan,
dan ada selimut yang membentang di sekujur tubuhku
sebagai tanda aku menutup masa lalu,
lantas haruskah dalam mimpi dia datang dengan cerita yang tak mungkin jadi nyata?

Bukankah dia tidak pernah kutemui lagi?
masih harus adakah sisa-sisa istana beku itu disini?
Bukankah aku telah berucap,
akan menyudahi semua rasa ini?

Jika terlalu dalam cinta ini,
kenapa Kau ciptakan rasa yang dapat membuatnya
terlalu indah untuk dimusnahkan,
terlalu sakit untuk membayangkannya,
terlalu sulit untuk ditinggalkan.

Jika manusia telah membuat mataku tak bisa berpaling,
hatiku sebeku es abadi.
Adakah ada pangeran sejati disana yang bisa meluluhlantahkannya?

Petualangan cinta ini bagai ajang balas dendam,
dari sebuah cinta tak berbalas,
menghumbar cinta hampa,
tatapan tanpa cinta,
untaian kata cinta palsu,
dan dekapan hangat yang sebatas membahagiakan
tapi dari lubuk hati yang paling dalam,
istana itu masih berdiri,
setiap tahun menambahkan intan dan berlian
untuk menambah pundi-pundi kerajaan,

haruskah istana terindah ini musnah begitu saja?
sedangkan kau disana menciptakan istana nyata
untuk sebuah keluarga sakinah
dan kaupun tau betapa hancurnya hati ini
walau kuurai dengan senyum
walau dengan sejuta doa untukmu
tulusku agar kau bahagia

Kalau saja kita tidak bertemu
mungkin semua tidak akan seperti ini
mungkin aku punya cerita lain yang bahagia
merajut benang kasih abadi tanpa kecewa
atau mungkin aku terjerat dalam kekerasan kota
yang membuatku konyol untuk tidak bercinta

Lelah rasanya
Aku lelah melihatmu dari kejauhan
Lelah menjadi penonton setiamu
Tapi aku tak sanggup kembali
kakiku terasa lemas dan tak mampu kembali

Adakah yang dapat membangunkanku?
Membawaku dari bioskop besar yang membuatku kadang muak?
Setiap kau menyebutkan namanya,
Taukah kau buat aku berdarah kembali
walau candaku menutupi sakit ini

Saat kau tak ada disini
Tanpa berbicara tentang permaisurimu
aku merasa sepi
ada rindu menghebat untuk kasih buta ini.

Dapatkah kau hilang dalam mimpiku
kala aku sudah tak melihatmu lagi?
Dapatkah kau tidak muncul disetiap pandanganku
berbisik indah ditelingaku untuk menyebut namaku?

Aku ingin ini berakhir
Aku ingin ada yang bisa menghancurkan istana ini
biarkan ini berganti dengan istana lainnya
lebih indah, lebih abadi, sederhana...
dan membuatku bahagia....

 
Oleh : constantio ketika 7:17 PM
3 Komentar:
Blogger En Tay said...

"haruskah istana terindah ini musnah begitu saja? sedangkan kau disana menciptakan istana nyata"

these one 'hurts'!! :(

tapi ...

nice :_)

cocok ... :_)

2:57 PM  
Blogger Unknown said...

To write love is to live in love... and there's nothing to be regreted for love...
Just like it.

11:07 PM  
Blogger Unknown said...

hmm..
kalau boleh mengkritik...
puisi ini rasanya masih kurang pas, dan kurang terkonsep dengan jelas.
Lebih menonjolkan keluhannya daripada keindahan seni olah kata. Jadi lebih mirip orang nulis surat buat curhat.
Sebenarnya saya bisa menangkap maksud tulisan tersebut, namun kalau dikonsep dan tidak terburu-buru dalam prosesnya, saya yakin akan menjadi puisi yang dahsyat...
Salam! :)

3:58 PM  

Post a Comment

<< Home

   

Puisi Sebelumnya


 
Copyright by Constantio @2005, All Right Reserved.