|
|
|
|
18 December 2006
|
Untuk 10 Tahun Rasa Cintaku...
10 tahun waktu yang panjang untuk sebuah cinta tak berbalas, 10 tahun adalah waktu yang tak pernah buatku lelah untuk menyayangimu dan 10 tahun adalah waktu dimana aku tak akan pernah bisa melupakanmu. Angka 10 merupakan angka sempurna dan aku menyempurnakannya dengan menanggalkan semua cinta itu di dalam box kenanganku, apakah ini awal dari sebuah perjalanan cintaku yang baru ataukah hanya sebuah keinginan sesaat? Aku tak bisa menjawabnya, walaupun aku masih menginginkan figura wajahmu tetap di hatiku, selamanya. Tetapi tahun 1996 merupakan tahun yang tak akan pernah kulupakan, tahun dimana aku mengenalmu pertama kali, merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama, dan kamulah yang mengajarkan aku caranya mencintai pertama kali, walaupun hatimu pun tertutup untukku, dari 10 tahun lalu, dari saat aku mengungkapkan rasaku, hingga saat ini, dan selamanya.
Dan aku masih mengingat bisuku ketika kau tanyakan mengapa aku mencintaimu, dan ketololanku untuk mencintaimu adalah sebuah kebiasaan yang membuatku merasa utuh, setiap didirimu walau tak pernah aku melihatmu lagi, aku tetap bisa menyayangimu dengan utuh. Apakah kini saatnya aku lelah untuk setia mencintaimu? dan adakah salah jika aku menutup buku sakral ini?, taukah kau buku ini penuh dengan uraian tangisku mengenangmu, mimpi-mimpiku yang hanya indah untuk segumpal asa yang tak bisa kugenggam. Adakah aku kini harus mendengarkan mereka?, berhenti mencintaimu dan mencari cinta sejatiku?, ataukah aku harus berpeluh dalam tangisku sendiri, uraian khayal hampa dalam setiap detik kehidupanku. Sudah 10 kali aku mencari penggantimu, dan aku hanya membuat rangkaian kecewa pada mereka, dan aku lelah untuk berkelana, adakah disana aku menemukanmu kembali ataukah Tuhan berbaik hati mengirimku pengganti dirimu.
Aku akan menanti walau untuk selamanya, aku akan setia untuk menunggu cinta sejatiku, untuk pangeran penunggang kuda putihku yang kucari. Dan untuk 10 tahun cintaku padamu, aku lengkapkan rasa ini dengan menutupnya selamanya, dan rasa sayang itu masih ada walaupun cinta itu kinipun mulai kujauhkan dari otak kecilku yang tak pernah berhenti memikirkanmu, mengulang dan mengurai detik demi detik kenangan bersamamu, jalan cerita hidupmu yang kulihat dengan sejuta cinta hanya untukmu. Aku pun mengurainya dalam lirik lagu yang pernah ku urai untuk sebuah lelah yang kini muncul dan menyadarkanku bahwa kaupun "BUKAN UNTUKKU"
Dan Kaupun akan menjadi kenangan terindah untukku, karena sejak pertama aku bertemu denganmu, aku menyadari bahwa cinta pada pandangan pertama itu nyata, cinta itu memang indah, dan cinta itu dapat membuatku mendapatkan berjuta rasa yang tak akan kulupakan, dan "KAU TAK AKAN TERGANTI"
|
|
Oleh : constantio ketika 7:27 AM
|
0 Komentar
|
Adakah yang lebih baik?
Liku hidupku masih berkemelut Bersama hempasan badai yang beriring Entah, kenapa kau harus datang kembali Membawa cinta yang seharusnya hilang
Aku termangu menatapmu Matamu nanar membawa tatapan sama Ribuan uraian kasih masih terhampar luas Tapi redupku semakin gelap Diantara cinta dan persahabatan kita
Jika kau kembali saat ini Aku tak bisa rangkaikan kata cinta tak kuasa memintal harap untuk kasih buta Yang tersisa hanya sebuah persahabatan, Seperti dulu... mungkin sedikit dengan kadar yang kurang
Tanyaku pada dunia dan lirikku padamu saat hempasan gelombang itu menyela Adakah yang lebih baik? Adakah jawaban yang lebih pantas?
Jika aku memelukmu kala kau pulang Aku memelukmu dengan kehangatan seorang teman Aku menatapmu dengan ketulusan seorang sahabat Dan sayang.... Aku hanya menyayangimu tak lebih dari itu Tak bisa seperti yang kau mau...
|
|
Oleh : constantio ketika 7:26 AM
|
0 Komentar
|
Aku mencintaimu... Sahabat (III)
Aku dihujami rindu tak terkira sakit sekali di dada ini serasa aku ingin mengakhiri hidupku jika tiada kau disini
Aku rindu setiap tawamu Kecupan bibirmu di keningku dan sentuhanmu diseluruh hidupku biarkan jejakmu menghiasi tubuh yang menginginkanmu
Aku menatapmu dari kejauhan mencoba merekam suaramu yang membuatku bergairah melirik setiap gerak tubuhmu yang membuatku ingin mendekapmu... selamanya
Setiap didirimu membuatku menggilaimu memujamu hingga tak ada kata yang tersisa tetapi semuanya itu tiada akan terulang atau lebih manis dari pertama dan itu hanyalah pertama dan yang terakhir
Ketika jampun berhenti kau membuat aku pergi ke nirwana terindah ketika otakku tak berfungsi kau membuat aku tersanjung ketika kau bisikkan kata cinta
Hari itu hari pengakuan kita dan hari itu hari terakhir kita bersama kini hanya kesombongan kita yang tertinggal malu menyatakan kepada dunia bahwa kita saling JATUH CINTA
|
|
Oleh : constantio ketika 7:21 AM
|
0 Komentar
| |
|
|
Puisi Sebelumnya
|
Arsip
|
|
|
|