Ku terus menulis.... Membiarkan semua asa dan pikiranku terbang bersama emosi dan jiwa ini.
 


Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana ?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan meumpahkannya ?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya



Links

+ Nofriza's Blogger
+ Muslim Blogger Indonesia
+ Constantio Community
+ Nindiyasari's Personal Website

SPONSOR









Powered by Blogger

   
07 June 2005

Kurindu Puisi Tuanku

Aku terbiarkan sendiri
Polos tak tersentuh
Tak seperti dulu
Kala Tuanku mencipta karya

Goretan penanya yang menggelitik
Membuatku tertawa riang
Senyumnya yang mengembang
Kala lembaran-lembaran tersingkap lagi

Kini Tuanku telah tiada
Hanya tersisa aku dengan kenangannya
Bersama barisan puisinya
Bersama barisan cintanya

Puisi terindah yang pernah ia tulis
Bersajak indah membuat hatiku lirih
Puisi terindah yang pernah ia cipta
Kala akhir ia bertemu malam

Aku kini polos....
Hnaya sebagai lembaran-lembaran untuk dikenang
Aku rindu gelitikan itu
Aku rindu puisi-puisi itu
Aku rindu Tuanku....

 
Oleh : constantio ketika 9:26 AM
1 Komentar:
Anonymous Anonymous said...

kurindu hatiku luruh bersama daun kesambi
sesaat sebelum aku rasakan keberadaan membelenggu
dan ketiadaan begitu menarikku dalam-dalam
---
nice post

3:39 PM  

Post a Comment

<< Home

   

Puisi Sebelumnya


 
Copyright by Constantio @2005, All Right Reserved.