|
|
|
|
07 June 2005
|
Pengemis Tua
Pengemis tua berbaju kumal Meratap hebat di sudut kota Wajah tua yang malang Pengemis yang setia mewarnai Jakarta
Tangannya gemetar menengadah Suaranya lirih tak terdengar Mengetuk satu demi satu penduduk bumi Sekedar menanti lemparan koin
Ratapannya begitu memilukan Merangkul sahabat terdekatnya Yang menuntun arah jalan Untuk sosok tua yang buta
Anjing tua itu telah lelah Ia tak bisa mengantarnya Ia memilih untuk kembali ke asalnya Bukan tak ingin menemani si pengemis tua
Wajah-wajah hanya menoleh Tak peduli dengan si Pengemis Tua Aku terpaku tetap menatapnya Tak bergeming..... "Aku akan menjadi penuntunmu." Seruku Kepadanya
|
|
Oleh : constantio ketika 8:13 AM
| |
|
|
Puisi Sebelumnya
|
|
|
|
|
Post a Comment
<< Home