Ku terus menulis.... Membiarkan semua asa dan pikiranku terbang bersama emosi dan jiwa ini.
 


Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana ?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan meumpahkannya ?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya



Links

+ Nofriza's Blogger
+ Muslim Blogger Indonesia
+ Constantio Community
+ Nindiyasari's Personal Website

SPONSOR









Powered by Blogger

   
07 June 2005

Satu Dua Tiga Empat

Satu.... Dua.... Tiga.... Empat....
Kiri.... Kanan.... kiri.... Kanan.... kiri....
Derap kaki puluhan anak desa
Menyusuri ladang jagung sambil terkekeh

Jagung itu begitu menggoda mata
Beberapa terantuk ke depan
Lengah asik melihat buahnya
Sekali lagi mereka memasang ceria

Satu.... Dua.... Tiga.... Empat....
Kini hari itu telah hilang
Meniti jalan berbeda
Berbaur dengan manusia berbeda

Aku kini melihat mereka lagi
Berkumpul di ladang berwajah puing pabrik tua
Mereka masih menderap
Mencoba menguak memori

Rintih haruku dalam hati
Anak-anak berenergi
Anak-anak modern yang menghargai persahabatan.

 
Oleh : constantio ketika 9:16 AM
0 Komentar:

Post a Comment

<< Home

   

Puisi Sebelumnya


 
Copyright by Constantio @2005, All Right Reserved.