Ku terus menulis.... Membiarkan semua asa dan pikiranku terbang bersama emosi dan jiwa ini.
 


Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana ?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan meumpahkannya ?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya



Links

+ Nofriza's Blogger
+ Muslim Blogger Indonesia
+ Constantio Community
+ Nindiyasari's Personal Website

SPONSOR









Powered by Blogger

   
27 November 2006

Dulu, Sekarang dan Esok

Lamunanku mencoba menerawang jeda panjang dalam kehidupanku yang suram, lagu-lagu malam pun serasa hambar dengan tarian kesepian. Lelahku memuncak dalam hitungan detik, seakan ingin berlari pergi ke dunia lain, atau mengakhirinya.

Dulu ini cerita lalu, dulu ada keinginan waktu akan membuatku menjadi semakin baik, Tuhan semakin mengerti kesengsaraanku, tapi sekarang Tuhanpun seakan hanya terduduk disana dengan senyum yang sama tanpa membuat aku sedikit bahagia.

Aku tidak tahu apa ada cercah bahagia untuk jalur ceritaku esok, mungkin lebih baik aku berpuisi dalam derai tangis tak sudah. Mungkin memang garis hidupku seperti deretan kereta lokomotif tua yang berjalan terseok dan berbunyi parau.

Esok seperti apakah wajahmu nanti? Sekarang cerita ini seakan ingin kuakhiri. Kemiskinan, penderitaan, kesepian, deretan kesengsaraan yang tiada habis, akankah ada nanti di saat mendatang yang kan kusebut ESOK???

 
Oleh : constantio ketika 2:03 AM
0 Komentar:

Post a Comment

<< Home

   

Puisi Sebelumnya


 
Copyright by Constantio @2005, All Right Reserved.